SEJARAH PERKEMBANGAN MUSIK DANGDUT
Dangdut adalah aliran musik yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia, Dangdut adalah musik yang sangat Merakyat bagi bangsa Indonesia sejak jaman berdirinya negara Indonesia. Musik Dangdut berakar dari Musik Melayu yang mulai berkembang pada tahun 1940 an. Irama melayu sangat kental dengan unsur aliran musik dari India dan gabungan dengan irama musik dari arab. Unsur Tabuhan Gendang yang merupakan bagian unsur dari Musik India digabungkan dengan Unsur Cengkok Penyanyi dan harmonisasi dengan irama musiknya merupakan suatu ciri khas dari Irama Melayu merupakan awal dari mutasi dari Irama Melayu ke Dangdut.
Seiring dengan perkembangan Politik dan Budaya Bangsa Indonesia Musik Melayu juga ikut berkembang seiring dengan perkembangan Jaman, Irama melayu menjadi suatu aliran musik kontemporer, yaitu suatu cabang seni yang terpengaruh dampak
modernisasi.
modernisasi.
Pada tahun 1960 an Musik melayu mulai dipengaruhi oleh banyak unsur mulai dari gambus, degung, keroncong, langgam. Dan mulai jaman ini lah sebutan untuk Irama Melayu mulai berubah menjadi terkenal dengan Sebutan Musik Dangdut. Sebutan Dangdut ini merupakan Onomatope atau sebutan yang sesuai dengan bunyi suara bunyi, yaitu bunyi dari Bunyi alat musik Tabla atau yang biasa disebut Gendang. Dan karena bunyi gendang tersebut lebih didominasi dengan Bunyi Dang dan Dut, maka sejak itulah Irama Melayu berubah sebutanya menjadi suatu aliran Musik baru yang lebih terkenal dengan Irama Musik Dangdut.
Pada jaman era Pra 1970 an ini seniman dangdut yang terkenal antara lain : M. Mashabi, Husein Bawafie, Hasnah Tahar, Munif Bahaswan, Johana Satar, Ellya Kadam
Pada era 1970 merupakan jaman seniman dangdut dengan tokoh musisi dangdut antara lain A. Rafiq, Reynold Panggabean, Rhoma Irama, Elvy Sukaesih, Herlina Effendi, Mansyur S., Ida Laila, Mukhsin Alatas, Camelia Malik.
Era Musik Dangdut Setelah 1970-an mulai banyak sekali Musisi dan seniman danggdut ini , dan musik ini mulai memasyarakat di semua kalangan Rakyat Indonesiaantara lain Hamdan ATT, Meggy Zakaria,Vetty Vera, Nur Halimah, Iis Dahlia, Ikke Nurjanah, Itje Trisnawati, Evi Tamala, Dewi Persik, Kristina, Cici Paramida, Inul Daratista dan banyak Insan Musik dangdut lainnya.
Aliran Musik Dangdut yang merupakan seni kontemporer terus berkembang dan berkembang, pada awal mulanya Irama Dangdut Identik dengan Seni Musik kalangan Kelas Bawah dan memang aliran seni Musik Dangdut ini merupakan cerminan dari aspirasi dari kalangan Masyarakat kelas bawah yang mempunyai ciri khas kelugasan dan Kesederhaan nya.
Karena sifat kontemporernya maka di awal tahun 1980 an Musik dangdut berintaraksi dengan aliran Seni musik lainnya, yaitu dengan masuknya aliran Musik Pop, Rock dan Disco atau House Musik. Selain masuknya unsur seni Musik Modern Musik dangdut juga mulai bersenyawa dengan irama Musik tradisional seperti gamelan, Jaranan, Jaipongan dan musik tradisional lainnya.
Maka pada jaman 1990 mulailah era baru lagi yaitu Musik Dangdut yang banyak dipengaruhi musik Tradisional yaitu Irama Gamelan yaitu Kesenian Musik asli budaya jawa maka pada masa ini Musik Dangdut mulai berasimilasi dengan Seni Gamelan, dan terbentuklah suatu aliran musik baru yaitu Musik Dangdut Camputsari atau Dangdut Campursari. Meski Musik dangdut yang lebih Original juga masih exist pada masa tersebut.
Pada era tahun 2000 an seiring dengan kejenuhan Musik Dangdut yang original maka diawal era ini Para musisi di wilayah Jawa Timur di daerah pesisir Pantura mulai mengembangkan jenis Musik Dangdut baru yaitu seni Musik Dangdut Koplo. Dangdut Koplo ini merupakan mutasi dari Musik Dangdut setelah Era Dangdut Campursari yang bertambah kental irama tradisionalnya dan dengan ditambah dengan masuknya Unsur Seni Musik Kendang Kempul yang merupakan Seni Musik dari daerah Banyuwangi Jawa Timur dan irama tradisional lainya seperti Jaranan dan Gamelan. Dan berkat kreatifitas para Musisi Dangdut Jawa Timuran inilah sampai saat ini Musik Dangduk Koplo yang Identik dengan Gaya Jingkrak pada Goyangan Penyanyi dan Musiknya ini saat ini sangat kondang dan banyak digandrungi segala kalangan masyarakat Indonesia.
Pada era Musik Dangdut Koplo inilah mulai memacu tumbuhnya Group Musik Dangdut yang lebih terkenal dengan sebutan OM atau Orkes Melayu antara lain OM. Sera , OM. Monata, OM Palapa , OM New Palapa, OM RGS dan OM yang lebih kecil lainya yang mengibarkan aliran Musik Dangdut Koplo di Nusantara ini.
Dan saat ini Musik dangdut sudah menjangkau segala kalangan Masyarakat dari kalangan kelas bawah samapai kalangan menengah dan kelas ataspun sudah mulai ketagihan dengan Seni Musik Dangdut ini. Hingga Musik dangdut pun sudah merambah di dunia Diskotik yang sudah memutar Musik Dangdut sebagai Musik wajibnya, Dan sudah tak asing lagi saat ini Banyak Stasiun Radio yang menamakan dirinya sebagai Stasiun Radio Dangdut bahkan Stasiun Telivisi Dangdut Indonesia, karena kecintaan masayrakat dengan Irama Musik dangdut ini.
Maka tidak bisa dipungkiri Irama Musik dangdut ini bisa dibanggakan menjadi Musik Asli Indonesia. Dan akhirnya Musik Asli Dangdut Indoensia sudah merambah ke Dunia Internasional antara lain Musik dangdut ini sudah masuk ke negara Jepang yang mulai gandrung dengan Musik Dangdut ini yang menwa kebanggaan kita akan Musik Dangdut Musik Asli Indonesia kita tercinta ini.
sumber : http://indonesiaku.esc-creation.com/2011/04/16/sejarah-perkembangan-musik-dangdut-indonesia/
Hiburan Organ Tunggal Dengan Musik Dangdut
Purwokerto, (prlm).- para pemudik dari jakarta yang kelelahan bisa berjoget dengan iringan organ tunggal dan dangdut organ di rest area yang sudah direkomendasikan sebagai lokasi istirahat warga yang kelelahan mengendari sepeda motor atau kendaraan roda empat dan di iringi dengan organ tunggal dan dangdut organ.
Pihak perhubungan sudah merekomendasikan beberapa rest area untuk digunakan pemudik, yakni di pom bensin ajibarang, tambak, sumpiuh dan buntu. Selain tempatnya luas, lokasi tersebut telah disediakan organ tunggal agar pemudik terhibur.
Delapan hari menjelang lebaran, pemudik dengan sepeda motor dan mobil pribadi mulai terlihat masuk di kabupaten banyumas. Dalam 15 belas menit, sekitar 20 sepeda motor berpelat b terlihat melintas di sepanjang jalan di jalur selatan jateng.
Pemudik dengan kendaraan sepeda motor diperkirakan akan bertambah banyak pada selasa dan rabu pekan ini. Ia mengatakan, jalur selatan menjadi salah satu alternatif rute mudik selain jalur pantai utara. "kebetulan jateng selatan merupakan salah satu tujuan pemudik," katanya. (a-99/a-147)***
jika digunakan untuk organ tunggal, maka akan sangat kompleks, meliputi :
- bisa untuk mengakomodir berbagai jenis lagu.
- sound output harus bagus. Bagus di low, mid dan high.
- ukuran dan bobot keyboard di sarankan yang bisa memudahkan kamu untuk mobile. Tidak terlalu berat, tidak terlalu ringkih, dll.
- sebaiknya menggunakan keyboard sewa organ dan sewa organ tunggalyang punya fasilitas style editor, karena nantinya belum tentu style yang kamu butuhkan tersedia di tempat lain, jadi bisa membuat style-style yang dibutuhkan lewat style editor ini.
- untuk beberapa daerah,ada fanatisme merk yang tertanam di masyarakat. Pertimbangkanlah apakah ingin mengikuti trend merk yang berkembang di daerah kamu atau mau mencoba menggunakan merk lain yang belum pernah ada.
- jika kamu menggunakan jasa sewa organ dan sewa organ tunggalindependent atau player sewaan, tanya kepada player tersebut dan beberapa player lain,merk dan tipe apa yang paling mereka sukai dan kuasai.
A. Dari Orkes Melayu Ke Dangdut
Diawali zaman purba, bahwa musik yang saat ini kita kenal sebagai seni pertunjukan, pada awalnya adalah sebagai sarana komunikasi antara manusia dengan pencipta yang bersifat magis. Maka tidaklah salah jika bentuk musik yang sekarang dianggap seni media untuk melahirkan isi hati guna memuja kebesaran Tuhan, serta cinta adalah untuk memuja yang dihormati dan yang dicintai. Demikian pula Orkes Melayu yang sekarang disebut istilah musik Dangdut yang berkembang saat ini, tetap bahwa musik berfungsi sebagai sarana media komuniksi.
Perkembangan musik Orkes melayu di Indonesia diawali setelah perang kemerdekaan tahun 1950, saat itu bersamaan dengan membanjirnya film Malaysia dan film India di tanah air Indonesia. Hal ini merupakan daya tarik tersendiri bagi sebagian besar masyarakat Indonesia pada musik dan lagu yang terjalin erat dengan cerita pada film tersebut. Misalnya dalam film India musik, lagu dan tari-tariannya sungguh memukau sehingga melahirkan aktivitas irama joged melayu sebagai komunitas penonton yang terlibat langsung dalam panggung pertunjukan seperti tari serampang dua belas, kaparinyo sebagai gerak spontanitas sebagian para penonton. Pada tahun 1955 sampai tahun 1960 dalam perkembangannya orkes melayu diawali dengan munculnya komunitas penggemar orkes melayu dan lahirnya kelompok musik dengan peralatan instrumen musik elektronik yang menjadi trend musik masa kini dengan pelopornya seorang musisi, penyanyi dan penulis lagu Rhoma Irama. Pada awalnya disebut orkes melayu tetapi dalam perkembangan berikutnya bunyi gendang ostinato (teknik Drone) semacam ketipung (tabla) musik India yang sangat menonjol, maka berubah menjadi musik Dangdut dari bunyi itulah nama yang paling tepat.
Menurut peneliti Prof. William Frederick di Athena, Ohio Amerika Serikat musik Dangdut di Indonesia pada saat ini telah mengalami perubahan dari akar musik Melayu yang asli. Perbedaan yang signifikan ialah adanya era pembaharuan oleh Rhoma Irama yang meletakan dasar perkembangan musik Dangdut di Indonesia pada dekade tahun 1970-an.
Diawali zaman purba, bahwa musik yang saat ini kita kenal sebagai seni pertunjukan, pada awalnya adalah sebagai sarana komunikasi antara manusia dengan pencipta yang bersifat magis. Maka tidaklah salah jika bentuk musik yang sekarang dianggap seni media untuk melahirkan isi hati guna memuja kebesaran Tuhan, serta cinta adalah untuk memuja yang dihormati dan yang dicintai. Demikian pula Orkes Melayu yang sekarang disebut istilah musik Dangdut yang berkembang saat ini, tetap bahwa musik berfungsi sebagai sarana media komuniksi.
Perkembangan musik Orkes melayu di Indonesia diawali setelah perang kemerdekaan tahun 1950, saat itu bersamaan dengan membanjirnya film Malaysia dan film India di tanah air Indonesia. Hal ini merupakan daya tarik tersendiri bagi sebagian besar masyarakat Indonesia pada musik dan lagu yang terjalin erat dengan cerita pada film tersebut. Misalnya dalam film India musik, lagu dan tari-tariannya sungguh memukau sehingga melahirkan aktivitas irama joged melayu sebagai komunitas penonton yang terlibat langsung dalam panggung pertunjukan seperti tari serampang dua belas, kaparinyo sebagai gerak spontanitas sebagian para penonton. Pada tahun 1955 sampai tahun 1960 dalam perkembangannya orkes melayu diawali dengan munculnya komunitas penggemar orkes melayu dan lahirnya kelompok musik dengan peralatan instrumen musik elektronik yang menjadi trend musik masa kini dengan pelopornya seorang musisi, penyanyi dan penulis lagu Rhoma Irama. Pada awalnya disebut orkes melayu tetapi dalam perkembangan berikutnya bunyi gendang ostinato (teknik Drone) semacam ketipung (tabla) musik India yang sangat menonjol, maka berubah menjadi musik Dangdut dari bunyi itulah nama yang paling tepat.
Menurut peneliti Prof. William Frederick di Athena, Ohio Amerika Serikat musik Dangdut di Indonesia pada saat ini telah mengalami perubahan dari akar musik Melayu yang asli. Perbedaan yang signifikan ialah adanya era pembaharuan oleh Rhoma Irama yang meletakan dasar perkembangan musik Dangdut di Indonesia pada dekade tahun 1970-an.
Rhoma Irama (1946) Tokoh Dangdut (Foto Dok:Wisnu.M)
Revolusi musik dari melayu ke dangdut tahun 1970an, karena pada saat itu di Indonesia dibanjiri musik Rock, sehingga musik Rock menjadi trend saat itu masuk dalam karya Rhoma Irama dengan tetap mempertahankan nuansa melayu, agar tidak ditinggalkan oleh penggemarnya karya inilah disebut musik dangdut. Dari analisis perkembangan ini dapat disimpulkan bahwa Rhoma Irama diidentikan dengan musik Dangdut mutakhir, yaitu mencoba menggabungkan unsur budaya barat dan timur, akhirnya menjadi struktur musik masa kini. Perubahan-perubahan menyolok pada karya Rhoma Irama adalah mengambil idiom Rock and Roll yang berkembang di kalangan Eropa dengan irama Melayu yang berorientasi pada kebudayaan timur. Keberhasilan musik Dangdut Rhoma Irama mengalami kemajuan yang sangat pesat hingga mencapai prestasi yang sangat tinggi pada kalangan masyarakat tertentu. Keistimewaan musik Dangdut terutama pada kemampuannya menjangkau lapisan masyarakat paling bawah sampai pada lapisan menengah. Aspek yang paling penting pada musik Dangdut adalah sebagai media komunikasi yang merupakan perpaduan musik dan syair yang sederhana, mudah dicerna masyarakat penggemarnya sehingga kompetisi populeritas dan loyalitas berhasil dicapai.
B. Perkembangan Proses Akulturasi
Orkes melayu asal mulanya sebenarnya tidak menggunakan instrumen elektronik seperti sekarang ini. Melihat letak wilayahnya adalah titik pertemuan berbagai harus kebudayan di masa lampau, terutama pada masa era pra sejarah. Wilayah itu merupakan suatu tempat tujuan imigrasi para pendatang dari benua Asia, khususnya wilayah Asia Tenggara meliputi Birma, Vietnam, Laos dan Thailand.
Sebelum mendapat pengaruh religius dari India, mereka telah mengenal tradisi Shamanism, suatu tradisi religius kuno Asiatic. Suatu studi yang mendalam tentang Shamanism menunjukan bahwa tradisi religius asiatic kuno menggunakan musik sebagai bagian upacara ritualnya. Musik ritual menggunakan gendang, kecrek dan gong.1 Pola ritme tradisional melayu memiliki akar tradisi musik Shamanism, terutama pada instrumen gendang berperan sangat penting didalam kegitan upacara-upacara Shamanism. Simbolnya rumit, fungsi magisnya sangat banyak dan bermacam ragam. Gendang harus ada dalam melaksanakan ritual shamanism, suatu upaya dilakukan oleh para spiritualis atau shaman dalam berkomunikasi dengan alam gaib.2
Selanjutnya, linehan menulis tentang Nobat dan Nekara atau instrumen gendang yang dipandang sakti sebagai pusaka kerajaan. Tradisi penghargaan tinggi pada instrumen gendang ini selanjutnya oleh pengaruh Persia yaitu Nobat sebagai pusaka terpenting diantara sembilan benda yang menjadi pusaka Persia.3 Legenda dari India kadang-kadang bercerita mengenai asal-usul spiritual keagamaan dari bunyi instrumen gendang.4 Oleh karena itulah dalam upacara perkawinan seorang pelacur suci (Secret Prostitute) di kuil kuno India selalu digunakan sebuah gendang sebagi simbol suami.5 Rangsangan dari musik Dangdut ada kesamaan fantasi kehidupan kuil kuno di India. Selain itu chandhuri menyatakan bahwa dengan datangnya pengaruh kebudayaan India diberbagai tempat di Asia dan Nusantara sesudah tarikh masehi, semenanjung melayu tidak terlepas dari arus pengaruh kebudayaan itu.6 Instrumen musik tabla yaitu gendang bermuka satu dapat dilaras, gendang Midranggaki dua muka dan gendang keling merupakan pengaruh musik India. Permainan musik tradisional melayu dipengruhi oleh unsur tradisi musik India, yaitu Kharaja atau drone sebagai konsep bunyi yang di ulang-ulang. Teknik ostinato atau drone ini banyak dijumpai dalam tradisi musik di asia tenggara.7
Kharaja atau drone sesuatu yang berbunyi atau dengung dalam teknik permainan gendang yaitu, dengan menahan pusat nada berperan sebagai suatu irama bagi musik yang dimainkan dalam nyanyian-nyanyian pada laras pitch yang tepat bagi nada yang dibunyikan. Unsur lain yang berasal dari musik India adalah teknik permainan Mikrotonal atau penggunaan tiga tekanan dalam pitch sehingga terjadi alunan bunyi. Himne dalam kitab Rigveda kitab tertua di antara empat kitab suci Hindu (1500 S.M-1200 S.M), digunakan permainan microtonal.8
Abdul Fatah Karim dalam pernyataannya bahwa lagu melayu asli di ciptakan dalam struktur terdiri dari dua bagian. Tiap bagian pertama digunakan untuk menyatakan maksud pantun yang dinyanyikan, suasana klimaks diharapkan dari struktur kalimat ini adalah penggunaan lirik berasal dari pantun melayu. Tiap-tiap lagu Melayu asli diciptakan semata-mata untuk nyanyian.9 Musik India tidak selamanya murni, musik itu ternyata telah menyerap pengaruh Islam, ini terjadi pada awal abad 13. Mula-mula orang Islam di India tidak menyukai musik, karena dianggap sebagai kegiatan keduniawian. Tetapi akhirnya kaum sufi mengangkatnya dan para penguasa Islam mulai bertindak sebagai pelindung dari sejak berkuasanya Al Tanash. Kemudia beberapa selang kemudian musik ini dikembangkan di istana-istana Moghul India abad ke 16 dan puncaknya tertinggi pada masa pemerintahan Raja Akbar (1556-1605) dengan musikus andalannya Tansen di India Utara.10 Di masa pemerintahan kemaharajaan Moghul musik mengalami kemunduran sesudah tahun 1700, musik klasik India sudah menunjukan tanda-tanda perubahan ketika musik lebih banyak dikembangkan dibawah dukungan para bangsawan dari kalangan rakyat biasa. Musik vokal dan instrumental menjadi semakin banyak membutuhkan pelaku-pelaku seni hingga tahun 1600 India memasuki babak era baru.
Selama penjajahan Inggris di India dari tahun 1757-1947, feodalisme secara berangsur-angsur menjadi pudar sehingga kedudukan musik sedikit demi sedikit kehilangan pendukungnya. Musik klasik India telah menurun status sosialnya dan mulai kehilangan kekuatan dan keartistikannya mulai abad ke 20.11
Penjelasan secara kronologis seperti tersebut diatas sangat penting bagi kita semua bahwa pengaruh musik India terhadap musik melayu atau Musik Dangdut pada umumnya dikenal masyrakat Indonesia saat ini, tentu telah mengalami perubahan. Dengan demikian jiwa kerakyatan yang mewarnai musik Dangdut lebih mengarah musik yang bersifat hiburan dan mudah diterima, dan dicerna oleh masyarakat pada umumnya.
Orkes melayu asal mulanya sebenarnya tidak menggunakan instrumen elektronik seperti sekarang ini. Melihat letak wilayahnya adalah titik pertemuan berbagai harus kebudayan di masa lampau, terutama pada masa era pra sejarah. Wilayah itu merupakan suatu tempat tujuan imigrasi para pendatang dari benua Asia, khususnya wilayah Asia Tenggara meliputi Birma, Vietnam, Laos dan Thailand.
Sebelum mendapat pengaruh religius dari India, mereka telah mengenal tradisi Shamanism, suatu tradisi religius kuno Asiatic. Suatu studi yang mendalam tentang Shamanism menunjukan bahwa tradisi religius asiatic kuno menggunakan musik sebagai bagian upacara ritualnya. Musik ritual menggunakan gendang, kecrek dan gong.1 Pola ritme tradisional melayu memiliki akar tradisi musik Shamanism, terutama pada instrumen gendang berperan sangat penting didalam kegitan upacara-upacara Shamanism. Simbolnya rumit, fungsi magisnya sangat banyak dan bermacam ragam. Gendang harus ada dalam melaksanakan ritual shamanism, suatu upaya dilakukan oleh para spiritualis atau shaman dalam berkomunikasi dengan alam gaib.2
Selanjutnya, linehan menulis tentang Nobat dan Nekara atau instrumen gendang yang dipandang sakti sebagai pusaka kerajaan. Tradisi penghargaan tinggi pada instrumen gendang ini selanjutnya oleh pengaruh Persia yaitu Nobat sebagai pusaka terpenting diantara sembilan benda yang menjadi pusaka Persia.3 Legenda dari India kadang-kadang bercerita mengenai asal-usul spiritual keagamaan dari bunyi instrumen gendang.4 Oleh karena itulah dalam upacara perkawinan seorang pelacur suci (Secret Prostitute) di kuil kuno India selalu digunakan sebuah gendang sebagi simbol suami.5 Rangsangan dari musik Dangdut ada kesamaan fantasi kehidupan kuil kuno di India. Selain itu chandhuri menyatakan bahwa dengan datangnya pengaruh kebudayaan India diberbagai tempat di Asia dan Nusantara sesudah tarikh masehi, semenanjung melayu tidak terlepas dari arus pengaruh kebudayaan itu.6 Instrumen musik tabla yaitu gendang bermuka satu dapat dilaras, gendang Midranggaki dua muka dan gendang keling merupakan pengaruh musik India. Permainan musik tradisional melayu dipengruhi oleh unsur tradisi musik India, yaitu Kharaja atau drone sebagai konsep bunyi yang di ulang-ulang. Teknik ostinato atau drone ini banyak dijumpai dalam tradisi musik di asia tenggara.7
Kharaja atau drone sesuatu yang berbunyi atau dengung dalam teknik permainan gendang yaitu, dengan menahan pusat nada berperan sebagai suatu irama bagi musik yang dimainkan dalam nyanyian-nyanyian pada laras pitch yang tepat bagi nada yang dibunyikan. Unsur lain yang berasal dari musik India adalah teknik permainan Mikrotonal atau penggunaan tiga tekanan dalam pitch sehingga terjadi alunan bunyi. Himne dalam kitab Rigveda kitab tertua di antara empat kitab suci Hindu (1500 S.M-1200 S.M), digunakan permainan microtonal.8
Abdul Fatah Karim dalam pernyataannya bahwa lagu melayu asli di ciptakan dalam struktur terdiri dari dua bagian. Tiap bagian pertama digunakan untuk menyatakan maksud pantun yang dinyanyikan, suasana klimaks diharapkan dari struktur kalimat ini adalah penggunaan lirik berasal dari pantun melayu. Tiap-tiap lagu Melayu asli diciptakan semata-mata untuk nyanyian.9 Musik India tidak selamanya murni, musik itu ternyata telah menyerap pengaruh Islam, ini terjadi pada awal abad 13. Mula-mula orang Islam di India tidak menyukai musik, karena dianggap sebagai kegiatan keduniawian. Tetapi akhirnya kaum sufi mengangkatnya dan para penguasa Islam mulai bertindak sebagai pelindung dari sejak berkuasanya Al Tanash. Kemudia beberapa selang kemudian musik ini dikembangkan di istana-istana Moghul India abad ke 16 dan puncaknya tertinggi pada masa pemerintahan Raja Akbar (1556-1605) dengan musikus andalannya Tansen di India Utara.10 Di masa pemerintahan kemaharajaan Moghul musik mengalami kemunduran sesudah tahun 1700, musik klasik India sudah menunjukan tanda-tanda perubahan ketika musik lebih banyak dikembangkan dibawah dukungan para bangsawan dari kalangan rakyat biasa. Musik vokal dan instrumental menjadi semakin banyak membutuhkan pelaku-pelaku seni hingga tahun 1600 India memasuki babak era baru.
Selama penjajahan Inggris di India dari tahun 1757-1947, feodalisme secara berangsur-angsur menjadi pudar sehingga kedudukan musik sedikit demi sedikit kehilangan pendukungnya. Musik klasik India telah menurun status sosialnya dan mulai kehilangan kekuatan dan keartistikannya mulai abad ke 20.11
Penjelasan secara kronologis seperti tersebut diatas sangat penting bagi kita semua bahwa pengaruh musik India terhadap musik melayu atau Musik Dangdut pada umumnya dikenal masyrakat Indonesia saat ini, tentu telah mengalami perubahan. Dengan demikian jiwa kerakyatan yang mewarnai musik Dangdut lebih mengarah musik yang bersifat hiburan dan mudah diterima, dan dicerna oleh masyarakat pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar